Kamis, 18 November 2010

tentang plastik .

An Inconvenient Truth.

Manusia membutuhkan plastik, tentunya. Sebenarnya sudah lebih dari 50 tahun yang lalu, mereka sudah sadar bahwa plastik akan menjadi musuh publik. Di Amerika sendiri sejak tahun 80-an sudah menerapkan disiplin 3R. Yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle. Tapi nyatanya, tidak lebih dari 1 % yang berhasil di recycle. Padahal sebenarnya recycle itu bagus. Itupun negara maju. Bagaimana dengan Indonesia?

Kini 5 tahun terkahir, negara mencoba dengan 3R dengan target masyarakat memakai ulang tas tersebut minima; 20 kali. Tapi faktanya, 60% masyarakat tidak memakai lebih dari 1 kali, dan 40% tidak memakai sampai 20 kali. Poinnya, 3R itu tidak solve problem.


Kalau plastik adalah organik, mengapa beracun?

Plastik sesungguhnya berasal dari bahan organik. Lantas kenapa orang pikir itu racun? Itu disebabkan oleh recycling, yang memasukkan kontaminasi. Warna hitam itu kemungkinan benar hasil dari recycle, dan itu sangat beracun karena kontaminasi dari hasil recycle itu sendiri. Seperti contoh lain, botol bayi. Warna asli dari botol tersebut agak burem, dan siapa sih yang mau pakai botol kusam? Maka dari itu dimasukkanlah zat aditif agar botol terlihat bersih. Dan zat aditif itu dapat menghambat pertumbuhan bayi. Buat ibu-ibu, hati-hati dan lebih seleksi lagi dalam memilih botol bayi. Sekali lagi, plastik itu organik. Zat aditiflah yang membuatnya berbahaya.


Is there any solution?

Kini solusi tersebut telah terealisasikan dengan munculnya OXIUM, yakni aditif yang dapat mempercepat terjadinya proses degredasi plastik dalam waktu kurang dari 2 tahun melalui mekanisme oksidasi, thermal, dan fotodegradasi. Pusat-pusat pertokoan yang telah menggunakan OXIUM sebagai shopping bag antara lain Carrefour, Indomaret, Alfamart, Alfa Express, Alfa Midi, SuperIndo, Hero, Giant, Premium Factory Outlet, Guardian, Century, Kemchicks, Zara, Time Zone, Gramedia, dan beberapa lainnya.

OXIUM sendiri telah mendapat Green Label dari INSWA (Indonesia Solid Waste Association), lembaga yang concer dengan masalah sampah dan lingkungan yang berish. Jadi, jangan musuhi plastik, tapi kita tetap bisa bersahabat dengan plastik, asalkan plastik tersebut ramah lingmkungan dan dapat terurai dengan cepat. Dan berkontribusi dalam menciptakan kehidupan yang baik.

sumber :: Go Green Indonesia!

0 comments: